Kumpulan Puisi dari Penyair Ternama di Indonesia untuk Perayaan Hari Puisi Sedunia

5 Contoh Puisi Pendidikan Singkat yang Maknanya Mendalam

Kumpulan puisi dari penyair terkenal di Indonesia ini bisa untuk perayaan Hari Puisi Sedunia 2023. Ada beberapa puisi miliki Chairil Anwar, Taufiq Ismail, Sapardi Djoko Darmono, dan penyair lainnya.

Puisi-puisi tersebut bisa menjadi referensi untuk memperingati Hari Puisi Sedunia 2023.

Salah satu cara memperingati Hari Puisi Sedunia slot gacor gampang menang 2023 bisa dengan menulis puisi atau membagikan puisi milik penyair ternama di Indonesia.

Berikut 5 kumpulan puisi dari penyair ternama di Indonesia.

Kumpulan puisi untuk Hari Perayaan Puisi Sedunia 2023 

1. Doa – Chairil Anwar 

Kepada pemeluk teguh

Tuhanku
Dalam termangu
Aku masih menyebut namamu

Biar susah sungguh
mengingat Kau penuh seluruh

cayaMu panas suci
tinggal kerdip lilin di kelam sunyi

Tuhanku

aku hilang bentuk
remuk

Tuhanku

aku mengembara di negeri asing

Tuhanku
di pintuMu aku mengetuk
aku tidak bisa berpaling

2. Hujan Bulan Juni – Sapardi Djoko Damono

Hujan Bulan Juni

tak ada yang lebih tabah
dari hujan bulan Juni
dirahasiakannya rintik rindunya
kepada pohon berbunga itu

tak ada yang lebih bijak
dari hujan bulan Juni
dihapusnya jejak-jejak kakinya
yang ragu-ragu di jalan itu

tak ada yang lebih arif
dari hujan bulan Juni
dibiarkannya yang tak terucapkan
diserap akar pohon bunga itu

Baca Juga :  5 Puisi Bijak yang Menyentuh Hati, Jadi Ungkapan yang Melankolis

3. Biru Bukit, Bukit Kelu – Taufiq Ismail

Biru Bukit, Bukit Kelu

Adalah hujan dalam kabut yang ungu
Turun sepanjang gunung dan bukit biru
Ketika kota cahaya dan dimana bertemu
Awan putih yang menghinggapi cemaraku.

Adalah kemarau dalam sengangar berdebu
Turun sepanjang gunung dan bukit kelu
Ketika kota tak bicara dan terpaku
Gunung api dan hama di ladang-ladangku.

Lereng-lereng senja
Pernah menyinar merah kesumba
Padang ilalang dan bukit membatu
Tanah airku.

4. Sajak Matahari – W.S. Rendra

Sajak Matahari

Matahari bangkit dari sanubariku.
Menyentuh permukaan samodra raya.
Matahari keluar dari mulutku,
menjadi pelangi di cakrawala.

Wajahmu keluar dari jidatku,
wahai kamu, wanita miskin !
kakimu terbenam di dalam lumpur.
Kamu harapkan beras seperempat gantang,
dan di tengah sawah tuan tanah menanammu !

Satu juta lelaki gundul
keluar dari hutan belantara,
tubuh mereka terbalut lumpur
dan kepala mereka berkilatan
memantulkan cahaya matahari.
Mata mereka menyala
tubuh mereka menjadi bara
dan mereka membakar dunia.

Matahari adalah cakra jingga
yang dilepas tangan Sang Krishna.
Ia menjadi rahmat dan kutukanmu,
ya, umat manusia !

5. Aku ingin – Sapardi Djoko Damono

Aku Ingin

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada

Puisi Dengan judul Tidak ada Jadi Kreasi Terbaik Dalam Festival Literatur Denpasar Tahun 2020

Puisi Dengan judul Tidak ada Jadi Kreasi Terbaik Dalam Festival Literatur Denpasar Tahun 2020

Festival Literatur Denpasar tahun 2020 pada akhirnya memutuskan MAUPOKER tiga kreasi terbaik. Adapun kreasi itu yaitu puisi dengan judul ‘Tiada’ kreasi Yuni Lestari yang sukses jadi Juara I, pada posisi ke-2 yaitu kreasi Aditya Putra Pidada berjudul puisi ‘Gadis Sebatu’ dan sebagai Juara III ialah kreasi Angga Wijaya berjudul puisi ‘Menulis Fantasi’.

Penerahan hadiah lantas dilakukan Kadis Sosial Kota Denpasar, I Made Mertajaya ditemani Kabag Kerja sama Setda Kota Denpasar, I Gusti Ayu Laxmy Saraswati di Rumah BISAbilitas Kota Denpasar pada Jumat (5/2).

Dalam peluang itu Kadis Sosial Kota Denpasar, I Made Mertajaya ditemani Kabag Kerja sama Setda Kota Denpasar, I Gusti Ayu Laxmy Saraswati menjelaskan jika aktivitas Festival Literatur Denpasar adalah rutinitas yang dilakukan atas kerja sama Pemerintah kota Denpasar, Pergerakan Menulis Buku Indonesia dan BPD Bali.

Di mana, penerapan aktivitas ini sebagai usaha untuk memberikan dukungan bertumbuhnya budaya literatur di kelompok pelajar di Kota Denpasar

Selanjutnya diterangkan jika pada penerapan pada tahun 2020 ini, Festival Literatur Denpasar secara eksklusif memberi ruangan untuk penyandang disabilitas untuk bersaing saat membuat puisi, artikel dan cerpen. Ini selainnya sebagai tempat kreativitas memberikan dukungan budaya literatur di kelompok Difabel. Ini juga searah dengan semangat pendirian Rumah BISAbilitas. Hingga sanggup jadi tempat nyaman dan ramah untuk golongan difabel untuk memberikan dukungan kreasi dan mengeruk dan mempertajam kekuatan yang ada pada diri.

“Pasti kami benar-benar menghargai penerapan aktivitas ini sebagai bentuk program dari budaya literatur dan memberi sarana kreativitas untuk penyandang disabilitas, mudah-mudahan aktivitas ini bisa dilakukan dengan berkesinambungan. Kami katakan selamat untuk beberapa juara lomba, masih tetap semangat dan terus berkreasi dan pertajam kekuatan,” kata Mertajya

Kabag Kerja sama Setda Kota Denpasar, I Gusti Ayu Laxmy Saraswati menambah jika ke depan Festival Literatur Denpasar 2021 yang sesaat lagi akan diadakan dapat melebarkan sayap lebih lebar dari sebelumnya. Ini bisa dilakukan menggamit UMKM untuk dilatih mempromokan barang dagangannya berbentuk tulisan (artikel) yang mengenalkan sekalian menguraikan beberapa produk kreasi favoritnya.

“Saya anggap ke depan UMKM Denpasar dapat dilatih untuk budaya literatur hingga sanggup memberikan dukungan promo produk, ditambah penerapan promo yang berbasiskan digitalisasi beberapa kiat literatur untuk menarik customer,” terangnya

Dalam pada itu, salah satunya Perwakilan Pergerakan Menulis Buku Indonesia, Jemima Mulyandari menjelaskan jika Festival Literatur Denpasar 2020 sudah jalan secara baik yang di ikuti 144 sekolah termasuk Rumah BISAbilitas Kota Denpasar. Faksinya sampaikan jika selainnya jadi Juara I, puisi kreasi Yuni Lestari yang dengan judul ‘Tiada’ sukses masuk 100 Kreasi Terbaik di gelaran Festival Literatur Denpasar 2020 yang di ikuti oleh 8.000 peserta.

“Selamat bagi beberapa juara, berita senangnya, semua kreasi golongan difabel di Rumah BISAbilitas baik yang menang atau yang tidak menang dicetak menjadi buku Antologi Puisi ber-ISBN berjudul “Kreasi Tanpa Batasan”, satu kali lagi selamat,” ucapnya. (Ags/HumasDps).

Puisi Terbaik yang Penuh dengan Segala Macam Jenis Emosi Saat Membacanya

Puisi Terbaik yang Penuh dengan Segala Macam Jenis Emosi Saat Membacanya

Puisi adalah salah satu bentuk seni yang paling mendalam dan universal, mampu menyampaikan berbagai emosi depo slot dan perasaan dengan cara yang unik. Melalui pilihan kata yang tepat, ritme, dan struktur, puisi dapat menggugah jiwa dan menyentuh hati pembacanya. Dalam dunia puisi, terdapat banyak karya yang berhasil menangkap beragam emosi manusia, mulai dari kebahagiaan, kesedihan, kerinduan, hingga cinta yang mendalam. Artikel ini akan membahas beberapa puisi terbaik yang penuh dengan segala macam jenis emosi, serta makna di balik setiap karya.

Puisi Cinta

Salah satu tema yang paling umum dalam puisi adalah cinta. Puisi cinta sering kali menyampaikan rasa bahagia, kerinduan, atau bahkan kesedihan akibat kehilangan. Salah satu contoh puisi cinta yang sangat terkenal adalah karya Sapardi Djoko Damono yang berjudul “Hujan Bulan Juni”. Dalam puisi ini, Sapardi berhasil menggambarkan keindahan cinta yang tulus meskipun dalam kesederhanaan.

Dengan bait-bait yang singkat namun mendalam, ia mengekspresikan bagaimana cinta bisa hadir di tengah situasi yang tak terduga. “Hujan Bulan Juni” mampu membangkitkan rasa haru dan kehangatan, menciptakan momen intim antara pembaca dengan perasaan cinta yang tulus.

Puisi Kesedihan

Kesedihan adalah emosi lain yang sering diungkapkan dalam puisi. Salah satu puisi yang sangat menyentuh mengenai kesedihan adalah “Do Not Go Gentle into That Good Night” karya Dylan Thomas. Dalam puisi ini, Thomas mengajak pembacanya untuk berjuang melawan kematian dan tidak menyerah pada takdir.

Puisi ini dipenuhi dengan rasa putus asa, namun sekaligus menggugah semangat untuk bertahan. Setiap baitnya membangkitkan emosi yang kuat, membuat pembaca merasa seolah-olah terlibat dalam perjuangan penulis melawan kehilangan. Dengan penggunaan repetisi dan ritme yang kuat, puisi ini menjadi salah satu karya yang paling mengesankan dalam menggambarkan kesedihan dan perjuangan.

Puisi Kerinduan

Kerinduan adalah emosi yang sering dialami oleh banyak orang, terutama ketika terpisah dari orang yang dicintai. Puisi “Kidung Sepi” karya WS Rendra adalah salah satu contoh yang berhasil menangkap perasaan ini. Dalam puisi ini, Rendra menggambarkan kerinduan yang mendalam, baik kepada seseorang maupun kepada masa lalu.

Dengan gaya bahasa yang puitis dan mendalam, ia berhasil membawa pembaca merasakan setiap bait yang dituliskan. Rendra menggunakan metafora dan simbolisme yang kuat, sehingga membuat pembaca dapat merasakan betapa beratnya perasaan kerinduan yang dialami.

Puisi Kebahagiaan

Tidak semua puisi berisi kesedihan atau kerinduan; ada juga puisi yang penuh dengan kebahagiaan dan optimisme. Contohnya adalah puisi “Cinta” karya Taufiq Ismail. Dalam puisi ini, Taufiq berhasil menggambarkan perasaan bahagia dan optimisme dalam cinta.

Setiap bait dipenuhi dengan harapan dan keindahan, membuat pembaca merasa bersemangat. Puisi ini menciptakan suasana yang ceria dan penuh warna, menggugah emosi positif di dalam hati. Taufiq menggunakan bahasa yang sederhana namun penuh makna, sehingga mampu menyentuh berbagai kalangan pembaca.

Puisi tentang Kehidupan

Puisi juga sering kali menggambarkan berbagai aspek kehidupan, baik suka maupun duka. Salah satu puisi yang menggambarkan perjalanan hidup dengan segala liku-likunya adalah “Aku Ingin” karya Sapardi Djoko Damono. Dalam puisi ini, Sapardi mengekspresikan harapan dan cita-cita yang ingin dicapai dalam hidup.

Puisi ini memiliki nuansa yang tenang dan damai, namun juga menyiratkan rasa kerinduan akan hal-hal yang sederhana. Dengan lirik yang lugas dan langsung, puisi ini mampu menyentuh pembaca dan membuat mereka merenungkan tentang kehidupan dan apa yang benar-benar berarti bagi mereka.

Puisi tentang Alam

Alam sering kali menjadi sumber inspirasi dalam puisi, dan banyak puisi yang menggambarkan keindahan serta kekuatan alam. Puisi “Aku Ingin” juga menampilkan betapa indahnya alam dan bagaimana hubungan antara manusia dan alam dapat menciptakan kedamaian.

Penggambaran alam dalam puisi ini tidak hanya menekankan keindahan visual, tetapi juga mengajak pembaca untuk merasakan emosi yang timbul dari kehadiran alam. Setiap baitnya mampu menciptakan gambaran yang jelas tentang keindahan alam, sehingga pembaca merasa seolah-olah berada di tengah-tengah keindahan tersebut.

Dampak Puisi pada Pembaca

Puisi memiliki kemampuan luar biasa untuk menyentuh emosi dan perasaan pembacanya. Melalui kata-kata yang dipilih dengan hati-hati, seorang penyair dapat menggugah rasa empati, menginspirasi, atau bahkan memberikan kenyamanan bagi mereka yang membaca.

Saat seseorang membaca puisi, mereka tidak hanya menikmati keindahan bahasa, tetapi juga merasakan pengalaman yang dihadapi oleh penulis. Puisi dapat menjadi jendela bagi pembaca untuk memahami emosi orang lain, memberikan perspektif baru tentang kehidupan, serta menyentuh sisi-sisi mendalam dari diri mereka sendiri.

Puisi adalah seni yang tidak hanya menghibur, tetapi juga mendidik dan menggugah emosi. Dari cinta, kesedihan, kerinduan, hingga kebahagiaan, puisi mampu menangkap berbagai nuansa perasaan manusia dengan sangat baik. Melalui puisi, kita bisa merasakan kedalaman emosi yang sering kali sulit diungkapkan dengan kata-kata sehari-hari. Karya-karya seperti “Hujan Bulan Juni”, “Do Not Go Gentle into That Good Night”, dan “Kidung Sepi” adalah contoh nyata bagaimana puisi dapat menyentuh hati dan jiwa kita, membawa kita dalam perjalanan emosional yang mendalam.

Dengan membaca puisi, kita tidak hanya mendapatkan hiburan, tetapi juga memahami bahwa emosi adalah bagian dari pengalaman manusia yang universal. Puisi, dalam segala bentuknya, terus menjadi sumber inspirasi dan refleksi bagi banyak orang di seluruh dunia. Mari kita terus menghargai dan menikmati keindahan puisi dalam hidup kita.

4 Puisi Terbaik Sepanjang Masa Karya Penyair Ternama

Contoh Puisi Prismatis yang Bisa Dijadikan Referensi Belajar

Bagi kau pecinta puisi, perlu membaca dominoqq beberapa puisi terbaik sepanjang masa karya penyair puisi ternama dalam artikel ini. Tak cuma terbaik, beberapa puisi juga cukup familiar di Indonesia lho!

Apakah kau tahu makna sebetulnya dari puisi? Mengutip dari buku yang berjudul Puisi dan Bulu Kuduk, Acep Zamzam Noor, (2021:269), tiap-tiap penyair, tiap-tiap kritikus atau pengamat, malahan tiap-tiap penikmat dan pecinta puisi akan memiliki jawabannya sendiri-sendiri mengenai makna puisi.
Ada yang berpendapat bahwa puisi yakni kata-kata yang dirangkai secara cantik, puisi yakni kata-kata terbaik dalam susunan yang terbaik, puisi yakni seni bahasa yang berirama, dan lain sebagainya. Singkatnya, apabila kita sederhanakan puisi bolehlah yakni sebuah seni bahasa, atau seni kata-kata.
Kalau kau berminat pada puisi, kau bisa membaca beberapa puisi terbaik sepanjang masa karya penyair puisi ternama berikut ini:

1. Saya – Chairil Anwar

‘Ku berharap tak seorang‘kan merayu

Tak juga kau

Tak perlu sedu sedan itu

Saya ini hewan jalang

Dari kumpulannya terbuang

Biar peluru menembus kulitku

Saya tetap meradang menghempas

Luka dan bisa kubawa berlari

Berlari

Hingga sirna pedih peri

Dan saya akan lebih tak perduli

Saya berharap hidup seribu tahun lagi.

2. Doa – Chairil Anwar
Tuhanku

dalam termanggu

ku sebut namu Mu

biar sulit sungguh

mengingat Kau penuh seluruh

Tuhanku

cahaya Mu panas suci

bagai kerdip lilin

di suram sunyi

Tuhanku

saya sirna format

kembara di negeri asing

Tuhanku

dipintuMu ku ketuk

saya tak bisa berpaling.

3. Kita Adalah Pemilik Syah Republik Ini – Taufiq Ismail
Tak ada lagi alternatif

Kita seharusnya berjalan terus

Karena berhenti atau mundur

berarti hancur

Apakah akan kita jual keyakinan kita
dalam pengabdian tanpa harga

akan maukah kita duduk satu meja

dengan para pembunuh tahun yang lalu

dalam tiap-tiap kalimat yang berakhiran

“Duli Tuanku!”

Tak ada lagi alternatif

Kita seharusnya berjalan terus

Kita yakni manusia bermata sayu,

Yang di tepi jalan mengacungkan tangan untuk oplet dan bis yang penuh

Kita yakni berpuluh juta yang bertahan hidup sengsara

Dipukul banjir, gunung api, kutuk dan hama

Dan bertanya-tanya membisu inikah yang namanya merdeka

Kita yang tak punya dengan seribu semboyan

Dan seribu pengeras bunyi yang hampa bunyi

Tak ada lagi alternatif

Kita seharusnya berjalan terus

4. Sebuah Kamar – Chairil Anwar
Sebuah jendela penyerahan kamar ini pada dunia

Bulan yang menyinar ke dalam berharap lebih banyak tahu

Telah lima anak bernyawa di sini, Saya salah satu

Puisi Hari Pendidikan Nasional 2024

Puisi Hari Pendidikan Nasional 2024
memefloristbali.com – Hari Pendidikan Nasional atau biasanya dipersingkat dengan Hardiknas diperingati pada 2 Mei tiap tahunnya. Dalam peringatannya, lomba baca atau cipta puisi kadangkala dilaksanakan. Untuk yang memerlukan, baca puisi Hari Pendidikan Nasional 2024 singkat berikut ini! Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online, mendeskripsikan puisi sebagai macam sastra yang bahasanya terlilit oleh irama, matra, rima, dan pengaturan larik dan bait. Puisi terdiri atas puisi lama dan baru.

Diambil dari buku Seni Mengenali Puisi kreasi Agnes Pitaloka dan Amelia Sundari, antara ciri-ciri puisi baru ialah terang nama pengarangnya, tidak terlilit ketentuan, majas memiliki sifat aktif, dan diutarakan dengan lisan dan tulis. Adapun puisi lama, cirinya ialah terlilit ketentuan, dikatakan dengan lisan, sampai istanasentris. Nah, beberapa contohnya berikut ini yang sudah kami rangkum dari sumber terpercaya slot spaceman termasuk puisi baru. Langsung saja, yuk, baca puisi Hari Pendidikan Nasional 2024 singkat berjudul menarik di bawah ini.

Puisi Hari Pendidikan Nasional 2024
Pendidikan dan Harapan

Pendidikan adalah tangga harapan
Tangga itu menuntun manusia untuk mencapai tujuan
Semua manusia berhak untuk menggunakan
Untuk mengubah mimpi menjadi kenyataan

Tangga itu tidak boleh disembunyikan
Dari semua insan yang ingin perubahan
Tangga tersebut tidak boleh disalahgunakan
Hanya untuk meraih keuntungan

Tangga itu harus benar-benar kuat
Agar mampu merubah manusia menjadi bermartabat
Tangga tersebut harus selalu dirawat
Agar bisa membimbing kita meraih akal sehat

Tangga itu harus bisa beradaptasi
Dari jaman yang begitu kencang berlari
Tangga itu tidak boleh dinodai
Agar bisa mengantar kita menjadi manusia bermoral yang hakiki

Ilmu Abadi

Ilmu adalah cahaya kehidupan
Menjadi penerang dalam gelapnya kehidupan
Begitu luas untuk dijelahi

Ilmu bagaikan petunjuk
Penuntun ke jalan yang benar
Menjadi dasar atas apa yang kita lakukan

Ilmu tak pernah lekang oleh waktu
Berkembang seiring berkembangnya waktu
Dan akan terus berkembang hingga akhir kehidupan

Guru Sejati

Ki Hadjar Dewantara: penggerak, pendidik yang melegenda
Beliau pendiri perguruan di taman siswa
Adalah guru berkarya segenap jiwa
“Ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa..”

“Tut Wuri Handayani.” Semboyan pendidikan negeri ini
Guru memberi teladan, mendidik, dan memotivasi
Menerangi gulitanya pengetahuanku
Kau santuni aku dengan samudera ilmu…

Ki Hadjar Dewantara: Kau pahlawan nasional Indonesia
Soekarno yang menetapkannya
28 November: apresiasi bangsa atas jasa-jasamu. Kau,
Menjelma prasasti
Guru sejati, panutan di bumi pertiwi

O…Kau kukenal Ki Hadjar Dewantara
Namamu semerbak dalam segala buku
Kau panutan bapak dan ibu guru
Kau dicinta semua siswa Indonesia…

O…Kau kukenang sepanjang hayat
Namamu menjelma pengetahuan tentang doa-doa
Sunyiku dalam bermunajat
Semoga surga untukmu, duhai pahlawan bangsa…

Lelang Pendidikan

Pendidikan…
Kata yang di dengungkan oleh banyak kalangan
Katanya
Pendidikan itu tak memandang latar belakang
Namun, apalah daya
Itu ‘cuma’ slogan
Entah jaman yang telah berevolusi
Atau sedari dulu tetap begini

Pendidikan adalah hak setiap warga
Namun, mana buktinya
Kami beli, kami juga yang menjual
Itu kata yang sering terlontar, dari orang yang katanya
Berpendidikan
Kami beli mahal, maka kami juga mendapatkan yang mahal

Pantas saja jika negara ini tak mencapai kejayaan
Kelakuan orang-orang berpendidikan tak lagi bisa di harapkan
Pendidikan investasi masa depan
Namun, bukan berarti pendidikan sebagai alasan untuk meraup
Pajak besar-besaran
Bukan pula sebagai alasan untuk meletakkan kaki di atas hidung
Anak jalanan

Mau sampai kapan, pendidikan akan terus dilelang
Hingga rakyat kecil musnah dengan perlahan
Atau hingga jas mengkilat tak lagi muat di kenakan?

Tak hanya tuan yang membutuhkan
Tapi, kami juga tak meminta
Karena kami tak sanggup jika terus bermain lelang
Dengan apa yang seharusnya kami dapatkan

Nah, itulah dia beberapa puisi terbaik dengan judul menarik yang bertemakan hari pahlawan dan pastinya bisa menjadi referensi buat kamu agar bisa lebih memahami tentang puisi yang baik dan benar pastinya dan semoga artikel ini bisa membantu kamu.

Puisi Terbaik Tentang Ayah Paling Kena Di Hati

Puisi Terbaik Tentang Ayah Paling Kena Di Hati

Puisi tentang ayah dapat menjadi hadiah yang berkesan untuk mengungkapkan kasih sayang anak pada orang tuanya. Rangkaian kata di dalam puisi tentang ayah mewakili ungkapan perasaan dan kasih sayang kepada sosok yang telah berjasa besar dalam kehidupan anaknya.
Namun dalam menulis sebuah puisi tentang ayah, seringkali kita merasa kesulitan. Bunda kini tak perlu bingung, kini sudah banyak tersedia beragam puisi tentang ayah yang menginspirasi dan menyentuh hati.

Kumpulan puisi tentang ayah berikut ini dapat Bunda jadikan contoh dan referensi untuk menunjukkan cinta dan kasih sayang pada ayah tercinta lho! akun pro thailand Simak selengkapnya berikut ini ya, Bunda.

Baca Juga : https://www.memefloristbali.com/

1. Puisi tentang Ayah karya Layli Qibtiah
Inspirasi puisi tentang ayah berikut ini merupakan karya dari Layli Qibtiah dalam buku Kumpulan Puisi Siswa/i Bertema Ibu Ayah (2019).

Ayah

Ayah….

Engkau pahlawan hidupku

Engkau bekerja keras demi keluarga

Engkau terkena hujan dan panas

Ayah…

Engkau selalu ada untukku

Engkau selalu ada untuk ibu

Engkau selalu ada untuk keluarga

 

Ayah…

Pahlawanku…

Ayahku…

Pedomanku…

 

Ayah…

Engkau selalu baik

Engkau selalu bekerja keras

Terima kasih ayah…

2. Puisi Ayah pahlawan keluarga karya Firdarisma
Puisi Ayah yang menceritakan sosoknya sebagai pahlawan keluarga karya Firdarisma berikut ini dikutip dari Antologi Puisi Part 2 (2022).

Ayah

Ayah…

Ayah adalah pahlawan keluarga

Ayah tak kenal lelah dan tak pernah mengeluh

Demi keluarga Ayah tetap bertahan dan bersabar

 

Ayah…

Ayah adalah pemimpin keluarga

Di dalam keluarga kecil ini

Ayah memimpin keluarga ini

Untuk menjadi keluarga yang sejahtera

 

Ayah…

Aku berterima kasih

Atas pengorbananmu Ayah

Hanya doa yang bisa kubalaskan

Atas perjuanganmu Ayah

3. Puisi ayah, pahlawan hidupku karya Amelia Zelianti
Berikut puisi ayah karya Amelia Zelianti dalam buku Harga Rasa (Antologi Puisi).

Ayah, Pahlawan Hidupku
Ayah

Menguras keringat demi mencari nafkah

Untuk diriku yang masih kecil ini ayah

Menjagaku dan mengajariku arti kehidupan

 

Sang pahlawan hidupku

Melindungiku dari terpaan badai apapun

Rela menyembunyikan luka di hatinya

Ayah selalu memberi kebahagiaan

 

Ayah rela melakukan segalanya demi diriku

Ayah sanggup berkorban untuk langkah hidupku

Selalu menemani dan memberiku kekuatan

Ayah selalu ada di sampingku selamanya

 

Ayah jasamu akan kukekang di hati dan jiwaku

Ayahlah pahlawan hidupku

yang selalu berkorban dan menjaga setiap detik

4. Puisi Ayah singkat
Puisi singkat tentang ayah berikut merupakan karya dari Natasha Aulia dalam buku Kumpulan Puisi Siswa/i Bertema Ibu Ayah (2019).

Ayah

Ayah…

Engkau pahlawan hidupku

Engkau bekerja keras demi keluarga

Engkau terkena hujan dan panas

 

Ayah…

Pahlawanku…

Ayahku…

Pedomanku…

 

Ayah…

Engkau selalu baik

Engkau selalu bekerja keras

Terima kasih ayah…

5. Puisi tentang Ayah yang telah tiada
Puisi berjudul Ayah berikut merupakan karya dari Natasya Farhatunnisa dalam buku Kumpulan Puisi Siswa/i Bertema Ibu Ayah (2019) tentang ayah yang sudah tiada.

Ayah

Senja surya mengulas hidup

Kini rentan termakan usia

Kuhanya bisa mengenang

Segala yang ayah perbuat

 

Wujudku tak tercapai

Citaku tak tercapai

Karena renta…

Termakan usia ayah

 

Hilang angan dan harapanku

Ingin marah tapi…

Bagaimana dengan takdir

Yang bertentangan dengan keinginanku

6. Puisi menyentuh hati tentang ayah
Berikut contoh puisi menyentuh hati tentang ayah karya Nurbilkis dalam buku Kumpulan Puisi Siswa/i Bertema Ibu Ayah (2019).

Ayah

Ayah…

Engkaulah pahlawanku

Engkaulah penyemangat hidupku

Engkaulah motivasiku…

 

Ayah…

Engkaulah yang menafkahi keluarga…

Engkaulah yang membiayai aku sekolah

Engkaulah yang memberiku uang jajan

 

Ayah…

Engkaulah yang menjaga dari mara bahaya

Tanpa engkau aku tak mungkin bisa secerdas ini

Tanpa engkau aku tak mungkin bisa sepintar ini

 

Ayah… Terima kasih untuk semuanya…

Untuk semua yang engkau berikan kepadaku…

Terima kasih ayah…

7. Puisi untuk ayah yang hebat
Puisi berjudul Ayah sebagai ungkapan sayang untuk ayah yang hebat karya Syifa Husnia Zahra dalam buku Kumpulan Puisi Siswa/i Bertema Ibu Ayah (2019).

Ayah

Yang mengumandangkan azan di telinga kecilku

Yang hingga saat ini aku bisa mendengar suara

Menungguku hingga letihnya badan

 

Mengajariku bagaimana caranya berjalan

Hingga saat ini aku bisa berjalan

Mengajariku bagaimana caranya berbicara

Hingga saat ini aku fasih berbicara

8. Puisi terima kasih ayah karya Rahil Yusfiah
Puisi berikut sebagai ungkapan rasa terima kasih kepada ayah karya Rahil Yusfiah dalam buku Kumpulan Puisi Siswa/i Bertema Ibu Ayah (2019).

Ayah

Terima kasih Ayah…

Kau yang sudah menafkahi keluarga kami

Kau yang sudah kerja keras untuk kami

Kau bagaikan pahlawan untuk kami

 

Aku sayang padamu ayah

Kau akan selalu kukenang

Kalau aku melakukan kesalahan

Kau selalu mengingatku

Untuk tidak melakukannya lagi

 

Terima kasih atas pengorbananmu ayah

Aku sangat bangga padamu

Aku selalu tegar dan tangguh

Untuk keluarga kami

 

Maafkan aku Ayah

Aku yang pernah membantahmu

Aku yang selalu keras kepala

Tapi kau selalu memaafkanmu

9. Puisi untuk Ayah karya Pramoedya Ananta Toer
Berikut puisi terkenal berjudul Puisi untuk Ayah karya sastrawan Pramoedya Ananta Toer.

Puisi untuk Ayah

Sebenarnya, aku ingin kembali.

Pulang ke teduh matamu. Berenang di kolam yang kau beri nama rindu.

Aku, ingin kembali.

Pulang menghitung buah mangga yang ranum di halaman. Memetik tomat di belakang rumah nenek.

Tapi jalanan yang jauh, cita-cita yang panjang tak mengizinkanku. Menggaruk-garuk bantal saat aku bermimpi.

Aku ingin kembali ke rumah, Ayah.

Tapi nasib memanggilku.

Seekor kuda sembrani datang, menculikku dari alam mimpi. Membawaku terbang melintasi waktu dan dimensi kata-kata.

Aku menyebut pulang, tapi ia selalu menolaknya. Aku menyebut rumah, tapi ia bilang tak pernah ada rumah. Aku sebut kampung halaman, ia bilang kampung halaman tak pernah ada.

Maka aku menungganginya.

Maka aku menungganginya.

Menyusuri hutan-hutan jati. Melihat rumput-rumput yang terbakar di bawahnya. Menyaksikan sepur-sepur yang batuk membelah tanah Jawa.

Arwah-arwah pekerja bergentayangan menuju ibu kota. Mencipta banjir dari genangan air mata.

Arwah-arwah pekerja bergentayangan menuju ibu kota. Mencipta banjir dari genangan air mata.

Arwah-arwah buruh menggiring hujan air mata, mata mereka menyeret banjir.

Kota yang tua telah lelah menggigil, sudah lupa bagaimana bermimpi dan bangun pagi. Hujan ingin bercerai dengan banjir. Tapi kota yang pikun membuatnya bagai cinta sejati dua anak manusia.

Aku tak bisa pulang lagi, Ayah, kuda ini telah menambatkan hatiku di pelananya. Orang-orang datang ke pasar malam, satu per satu, seperti katamu berjudi dengan nasib, menunggu peruntungan menjadi kaya raya.

Tapi seperti rambu lalu lintas yang setia, sedih dan derita selalu berpelukan dengan setia.

Aku tak bisa pulang lagi, Ayah, kuda ini telah menambatkan hatiku di pelananya. Orang bilang, apa yang ada di depan manusia hanya jarak. Dan batasnya adalah ufuk. Begitu jarak ditempuh sang ufuk menjauh. Yang tertinggal jarak itu juga-abadi. Di depan sana ufuk yang itu juga-abadi. Tak ada romantika cukup kuat untuk dapat menaklukkan dan menggenggamnya dengan tangan-jarak dan ufuk abadi itu.

10. Perjamuan Petang karya Joko Pinurbo
Joko Pinurbo menulis puisi tentang ayah yang berjudul Perjamuan Petang dalam bukunya Perjamuan Khong Guan (2020).

Perjamuan Petang

Dua puluh tahun yang lalu ia dilepas ayahnya

di gerbang depan rumahnya.

“Tuntutlah ilmu sampai ke negeri Cina.

Jangan pulang sebelum benar-benar jadi orang.”

 

Dua puluh tahun yang lalu ia tak punya celana

yang cukup pantas untuk dipakai ke kota.

Terpaksa ia pakai celana ayahnya.

Memang agak kedodoran, tapi cukup keren juga.

“Selamat jalan. Hati-hati, jangan sampai

celanaku hilang.”

 

Senja makin menumpuk di atas meja.

Senja yang merah tua.

Ibunya sering menangis memikirkan nasibnya.

Ayahnya suka menggerutu,

“Kembalikan dong celanaku!”

 

Haha, si bangsat akhirnya datang.

Datang di akhir petang bersama buku-buku

yang ditulisnya di perantauan.

Ibunya segera membimbingnya ke meja perjamuan.

 

“Kenalkan, ini jagoanku.” Ia tersipu-sipu.

Saudara-saudaranya mencoba menahan tangis

melihat kepalanya berambutkan gerimis.

“Hai, ubanmu subur berkat puisi?” Ia tertawa geli.

 

Di atas meja perjamuan jenazah ayahnya

telentang tenang berselimutkan mambang.

Daun-daun kalender beterbangan.

“Ayah berpesan apa?” Ia terbata-bata.

“Ayahmu cuma sempat bilang, kalau mati ia ingin

mengenakan celana kesayangannya:

celana yang dulu kaupakai itu.”

 

Diciumnya jidat ayahnya sepenuh kenangan.

Tubuh yang tak butuh lagi celana adalah sakramen.

Celana yang tak kembali adalah testamen.

“Yah, maafkan aku. Celanamu terselip

di tetumpukan kata-kataku.”

11. Sebuah Kamar karya Chairil Anwar
Puisi terkenal tentang ayah berikut berjudul Sebuah Kamar yang merupakan karya dari penyair terkenal Chairil Anwar.

Sebuah Kamar

Sebuah jendela menyerahkan kamar ini

pada dunia. Bulan yang menyinar ke dalam

mau lebih banyak tahu.

“Sudah lima anak bernyawa di sini,

‘Aku salah satu !”

 

Ibuku tertidur dalam tersedu,

Keramaian penjara sepi selalu,

Bapakku sendiri terbaring jemu

Matanya menatap orang tersalib di batu!

 

Sekeliling dunia bunuh diri!

Aku minta adik lagi pada

Ibu dan bapakku, karena mereka berada

di luar hitungan: Kamar begini,

3 X 4 m, terlalu sempit buat meniup nyawa

12. Puisi untuk ayah dan ibu
Puisi untuk diberikan kepada ayah dan ibu karya Sri Damayanti yang berjudul Untuk Ayah dan Ibu dalam bukunya Kumpulan Puisi (2022).

Untuk Ayah dan Ibu

Ayah Ibu…

Terima kasih atas kasih sayangmu

Ayah Ibu…

Kau orang pertama yang tidak pernah menyakiti putrimu

Kau rawat putrimu dengan lembut

Kau rawat putrimu dengan setulus jiwa

Kau perlakukan putrimu lebih dari sebuah Mutiara

Ayah Ibu…

Hari ini putrimu rindu semua prilakumu

 

Di saat putrimu ini menemukan pengganti kalian yang tepat dalam hidup

Dan berharap bisa menemani seumur hidup

Ternyata ini sebuah perjuangan yang penuh dengan tantangan

Dan ternyata putrimu tak bisa melakukan itu semua

Tanpa bantuanmu Ayah Ibu…

 

Di saat putrimu kesulitan kalian hadir memberikan bantuan

Mencoba menguatkan hati yang sedang kacau

Dan kau terus memberikan semangat dan mengatakan,

Kalau semua akan baik-baik

 

Semua, pengorbanan apapun rela kau lakukan

Demi melihat putrimu bahagia bersamanya

Terima kasih Ayah Ibu…

Doakanlah kebaikan selalu menyertai dalam setiap langkah yang putrimu lalui…

13. Puisi untuk ayah disertai doa tulus
Puisi untuk diberikan kepada ayah dan ibu karya Sri Damayanti yang berjudul Ayah dalam bukunya Kumpulan Puisi (2022).

Ayah

Kau adalah sosok yang bijaksana

Kau adalah sosok yang tegas

Kau adalah sosok yang tegar

Kau adalah sosok yang tangguh

Dan kini…

Rembutmu telah memutih

Tulang pipimu telah menonjol

Bahumu telah membungkuk

Keningmu telah berkerut

Langkah kakimu semakin gontai

 

Tapi kami anak-anakmu tak peduli usiamu yang kau sandang sekarang

Kami anak-anakmu selalu mengenang setiap tetes peluhmu

Kan kami pahat tiap-tiap letih langkahmu

Di dalam bingkai lukisan terindah, jalan hidupmu

 

Ayah…

Ijinkan aku bersandar di bahumu

Meski aku sudah tak kecil lagi

Untuk merasakan damai

Untuk merasakan teduh

Untuk merasakan terang

Yang selalu kau sajikan untuk anak-anakmu

 

Dan aku mohon, aku selalu kecil agar kau tak menua

Desah nafasmu agar tak terdengar berat

Detak jantungmu agar selalu penuh semangat

Aku mohon kau selalu ada bersama kami

Tak tertolakkan kau adalah idol kami anak-anakmu

 

Ayah…

Aku mencintaimu

Tapi aku tak tahu bagaimana mengucapkannya

Ayah…

Aku menyayangimu

Tapi aku tidak tahu bagaimana menunjukkannya

Di dalam diamku, aku hanya bisa berdoa

Semoga ayah selalu sehat dan bahagia…

14. Puisi tentang ayah yang telah tiada
Berikut puisi Ayah tentang ayah yang sudah tiada karya Osa dalam buku Antologi Puisi: Si Aku yang Benda Mati (2020).

Ayah

Ayah, belum sempat kucuci bekas lukamu

Belum sempat kuseka peluh di keningmu

Juga belum sempat aku tau bagaimana kerasnya engkau menghidupi kami pada saat itu

Yang kutau hanya aku gadis kecilmu yang selalu mengharapkan hadiah saat engkau pulang

 

Waktu ayah sedang sakit-sakitnya

Sungguh aku tidak tau bagaimana rasanya

Saat ayah sudah terbaring di bawah tabir hijau

Kupikir ayah hanya istirahat sebentar

Keitka ayah dibawa ke liang lahat

Kupikir ayah akan kembali esok atau lusa

 

Lambat laun

Setelah bertahun-tahun

Aku sadar bahwa ayah tidak akan pernah kembali

Seiring bertambahnya usiaku semakin aku mengerti

Bahwa pergimu untuk alam yang lebih berarti

Semoga Allah mempertemukan kita di syurga-Nya nanti

15. Puisi Sosok Lelaki Terhebat
Puisi berikut menceritakan ayah sebagai sosok lelaki terhebat karya Osa dalam buku Antologi Puisi: Si Aku yang Benda Mati (2020).

Sosok Lelaki Terhebat

Banyak puisi tentang ayah

Tapi itu ayah mereka

Ini ayahku

Ayah dari sembilan bersaudara

 

Ayah yang sudah pergi mencari rezeki sebelum mataku terbit di pagi hari

Kudengar bising mesin perahunya jauh sebelum matahari menampakkan tubuhnya

Lalu kembali saat ikan-ikan di atas sampannya sudah cukup

Cukup untuk dijual demi mengisi perut-perut kecil kami

 

Teriknya matahari tak melunturkan semangatnya

Derasnya hujan ia tetap bertahan di lautan

Kencangnya angin tak menjatuhkan tanggung jawabnya

Ayah, engkau adalah sosok lelaki terhebat

16. Puisi: Pesan dari Ayah karya Joko Pinurbo
Puisi karya penyair terkenal Joko Pinurbo yang berjudul Pesan dari Ayah dalam bukunya yang berjudul Selamat Menunaikan Ibadah Puisi (2016).

Pesan dari Ayah

Datang menjelang petang, aku tercengang melihat

Ayah sedang berduaan dengan telepon genggam

di bawah pohon sawo di belakang rumah.

Ibu yang membelikan Ayah telepon genggam

sebab Ibu tak tahan melihat kekasihnya kesepian.

 

“Jangan ganggu suamiku,” Ibu cepat-cepat meraih tanganku.

“Sudah dua hari ayahmu belajar

menulis dan mengirim pesan untuk Ibu.

Kasihan dia, sepanjang hidup berjuang melulu.”

 

Ketika pamit hendak kembali ke Jakarta,

aku sempat mohon kepada Ayah dan Bunda

agar sering-sering telepon atau kirim pesan, sekadar

mengabarkan keadaan, supaya pikiranku tenang.

 

Ayah memenuhi janjinya. Pada suatu tengah-malam

telepon genggamku terkejut mendapat kiriman

pesan dari Ayah, bunyinya: “Sepi makin modern.”

 

Langsung kubalas: “Lagi ngapain?” Disambung:

“Lagi berduaan dengan ibumu di bawah pohon sawo

di belakang rumah. Bertiga dengan bulan.

Berempat dengan telepon genggam. Balas!”

 

Kubalas dengan ingatan: di bawah pohon sawo itu

puisi pertamaku lahir. Di sana aku belajar menulis

hingga jauh malam sampai tertidur kedinginan,

lalu Ayah membopong tubuhku yang masih lugu

dan membaringkannya di ranjang Ibu.

17. Puisi Ayah karya Supiani
Puisi berjudul Ayah berikut karya Supiani dalam buku Kumpulan Puisi Cinta (2020).

Ayah
Ayah…

Tadi pagi

Ketika aku, anakmu melangkah ke sekolah

Aku berpamitan,

Bersalaman,

Kulihat betapa bahagianya hatimu

 

Ayah…

Kau antar aku sampai ke pintu

Lambaian tanganmu tiada henti

Hingga aku benar-benar jauh

 

Ayah…

Setelah itu engkau turun

Pergi mengais rezeki

Tak peduli panas mau pun hujan

 

Ayah…

Dari tangan kekarmu

Engkau beri kami sesuap nasi

Dengan cucuran peluhmu

Kaupenuhi tanggung jawabmu

 

Ayah…

Tanggung jawabmu amat berat

Ayah…

Maafkan aku jika aku salah

 

Ayah…

Engkau memang tegar

Dalam menjalankan hidup