5 Puisi Bijak yang Menyentuh Hati, Jadi Ungkapan yang Melankolis

5 Puisi Bijak yang Menyentuh Hati, Jadi Ungkapan yang Melankolis

Puisi merupakan sebuah karya yang sejak dulu hingga saat ini masih populer. Ada banyak sekali puisi yang diambil dari pengalaman hidup, seperti perjalanan dalam kehidupan, kisah cinta, dan masih banyak lagi. Bukan hanya menjadi sebuah karya yang dapat dinikmati saja, namun puisi juga dapat menjadi sebuah nasihat yang menyentuh hati. Salah satunya yaitu puisi bijak dengan unsur melankolis.

Bagi mereka yang pandai membuat puisi, maka bisa mendapatkan banyak inspirasi atas apa yang terjadi dalam hidup untuk menjadi sebuah karya. Sementara yang lain, yang tak memiliki bakat akan menuangkan perasaan ke dalam bentuk puisi. sbotop Bagi mereka yang menikmati sebuah karya seni, maka akan banyak mengisi waktu dalam memahami sebuah puisi bijak tersebut. Terutama yang bisa menjadi sebuah inspirasi dalam hidup.

Nah, bagi para KLovers yang sedang mencari sebuah puisi bijak, maka beberapa puisi berikut ini mungkin bisa menjadi pilihan. Untuk itu dilansir dari berbagai sumber, inilah 23 puisi bijak yang menyentuh hati. Yuk langsung saja dicek KLovers.

1. Puisi Bijak Tentang Kehidupan

Puisi bijak yang pertama yaitu ada puisi bijak tentang kehidupan. Ya, puisi berikut ini akan memberikan gambaran tentang kehidupan yang mungkin akan cocok untuk situasi kalian saat ini. Berikut ini beberapa puisi bijak tentang kehidupan tersebut:

1. Jarum Jam

Oleh : Ranita Ningrum

Jarum jam masih berdenting
Aku terdiam tak sanggup bergeming
Berdiri ataukah kembali terbaring
Bagaikan kayu yang sudah kering

Jarum jam masih berdenting
Aku masih terdiam berbaring
Meratapi nasib yang demikian menggiring
Menggiringku ke pusatnya, hingga kepala ini pusing

Jarum jam masih berdenting
Aku memberanikan diri untuk berontak
Aku tak mau lagi terdiam berbaring
Karena aku makhluk yang berotak

2. Kisah Perjuanganku

Sejak awal kumemulai mengenal dunia
Sejak itu juga kumemulai memahami arti hidup
Banyak kisah yang telah aku lewati
Demi mengejar impian

Semua kisah itu tak dapat ku lupakan dari memoryku
Tentang perjuangan kehidupanku untuk meraih impianku
Walau bayak rintangan yang harus di hadapi
Namun bukan itu yang membuatku harus menyerah

Karna kehidupan ini butuh kerja keras dan pengorbanan yang luar biasa
Maka itu tak ada kata menyerah sebelum mencapai impian yang penuh harapan.

3. Sepercik Harapan

Oleh Yuningtias

Serpihan malam
Getaran-getaran halus
Menggenggam lurus
Dalam detik ini
Ingin ku selimuti
Bayang-bayang sepi

Aku kehilangan bayangmu
Kusapu bekas bayangmu
Aku masih seperti kemarin
Menanti dalam hening
Namun kau tak bergeming
Menuju ke arahku

Entahlah
Mungkin aku harus berlalu
Mengalah pada waktu
Karena aku didirimu
Hanya sebagai sosok semu
Aku cukup berdiri disini
Tanpa segala sesuatu tentangmu

4. Jangan Menyerah

Aku akan terus melangkah
Berjuang menggapai harapan
Tak peduli anggapan maupun cercaan
Terus bergerak tidak ada keraguan

Terpeleset jatuh
Tergores luka
Bangkit tuk melangkah
Tak pernah sudi untuk menyerah

Hidup itu sulit
Bagi mereka yang tak mau mencoba
Hidup itu menyebalkan
Bagi mereka yang lemah dan berputus asa

Tetapkan tujuan untuk sebuah pergerakan
Perbanyak pikiran untuk perluas wawasan
Jangan lemah ketika terjatuh
Bangkit lagi teruskan langkah kehidupan
Agar kelak kita sampai juga di tempat tujuan
Puisi Kehidupan Penuh Rasa Syukur

5. Bingkai Kehidupan

Masa demi masa berlalu sudah
Kemana kaki jalan melangkah
Liku-liku kehidupan mengukir sejarah

Kini saatnya berpotret diri
Berbenah dari segala keburukan
Meningkatkan semua kebaikan
Ramadhan sebentar khan tiba

Kini saatnya tuk membuka pintu hati
Memaafkan semua kehilafan
Mari kita sambut dengan gembira
Dengan memperbanyak ibadah

Tuk menggapai tingkatan taqwa
Derajat tertinggi disisi khalik
Semoga Allah selalu membimbing kita
Dan nanti memasukkan kita dalam surga-Nya
Amiin

5 Contoh Puisi Islami, Penuh Makna dan Menyentuh Hati

5 Contoh Puisi Islami, Penuh Makna dan Menyentuh Hati

Jakarta – Puisi merupakan satu di antara jenis karya sastra yang berisi pikiran, perasaan, pesan, dan imajinasi penyair.

Bahasa yang digunakan dalam puisi sifatnya puitis, indah, terikat dengan irama, rima serta disusun dalam larik dan bait.

Ada banyak tema puisi yang bisa dibuat, satu di antaranya bernuansa Islami. Puisi Islami hampir sama seperti puisi pada umumnya. Adapun yang membedakan hanya pada temanya saja yang lebih fokus pada hal yang bernuansa keagamaan.

Puisi Islami biasanya berisi pesan-pesan kebaikan. Puisi tersebut bisa dijadikan pengingat dan pedoman dalam melakukan perbaikan diri menjadi lebih baik serta pelecut semangat dalam ibadah.

Jadi, sebagian besar puisi Islami bertujuan agar umat muslim selalu mengingat Allah Swt.

Alhamdulillah

Di saat waktu berhenti…

Kosong…

Dimensi membutakan mata,

Memekakkan telinga

Lalu diri menjadi hampa,

Saat paradigma dunia tak lagi digunakan untuk menerka,

Sadarku akan hadir-Mu,

Mematahkan sendi-sendi yang biasanya tegak berdiri.

 

Sujudku…

Pun takkan memuaskan inginku,

Untuk hanturkan sembah sedalam kalbu,

Adapun kusembahkan syukur pada-Mu Ya Allah,

 

Untuk nama,

Harta,

Dan keluarga yang mencinta,

Serta perjalanan yang sejauh ini tertempa.

 

Alhamdulillah…

Pilihan dan kesempatan,

Yang membuat hamba mengerti,

Lebih baik tentang makna diri,

Semua lebih berarti akan mudah dihayati.

 

Alhamdulillah…

Alhamdulillah…

Alhamdulillah…

 

Taubat Nasuha

Ketika niat hati terasa mustahil ditepati

Hari-hari pun dilalui kosong tanpa arti

Dunia berbondong-bondong memasuki ruas hati

Memonopoli sukma yang tak berdaya seakan mati

 

Iya…

Aku telah mati sebelum malaikat maut bertamu

Sebelum napas yang dititipkan kembali bagai debu

Bahkan sebelum cakrawala runtuh di jantung sendu

Dan mentari tak lagi khidmat di garis ufuk

Menikam kalbu

 

Entah bekal apa yang akan ditimbang di Yaumul Miizan

Jikalau ibadah yang diwajibkan enggan terlaksanakan

Bahkan panggilannya lima kali sehari pun terabaikan

Hingga ukhrawi tempatku dikembalikan terlalaikan

 

Taaba-yatuubu taubah

Taubat kuazamkan bukti hujah

Sari’a-yasro’u sur’ah

Segera menuju Sang Pemurah

 

Rasa takutku begitu dahsyat terhadap neraka

Tapi aku tak pantas menantikan nirwana

Semoga hatiku sigap jujur dalam niatnya

Untuk berubah menggapai taubat nasuha

Yang Maha Kuasa

Tatkala fajar menyingsing

Dingin pun menelusuk hingga ke tulang

Tak surut doa demi doa

Membumbung ke angkasa

Senandung ayat-ayat-Nya

Kian menggema di setiap sudut semesta

Azan yang dikumandangkan

Kian menenteramkan jiwa

Air yang mengalir membasuhi wajah

Menyegarkan hati dan menyucikan diri

Sujud hamba kepada-Nya

Pemilik alam semesta Allah Yang Maha Kuasa

Ya Allah Ar Rahman

Ya Allah Yang Maha Pengasih

Ya Allah Ar Rahim

Ya Allah Yang Maha Penyayang

Beribu kata terima kasih tak cukup untuk menebus rahmat-Nya

Rahmat Yang Maha Kuasa

Baca Juga : https://www.memefloristbali.com/

5 Contoh Puisi Islami, Penuh Makna dan Menyentuh Hati

Tempat yang Hanya Milik-Mu

Oleh: Irfa Erfianah

Bukan kepalsuan yang ku mau

Bukan kesemuan yang aku butuhkan

Hanya sebuah tempat

Yang bisa terima hinanya aku

 

Ku temukan itu di sisi-Mu

Terlihat dalam agung nama-Mu

Tempat terindah yang hanya milik-Mu

Tempat terindah yang hanya di sisi-Mu

 

Tempat yang bisa terima kotornya aku

Yang beri bahagia dalam ketenangan

Sungguh kepalsuan tiada padanya

Kesemuan pun mustahil ada padanya

 

Wahai Zat Penggenggam Jiwa

Jiwa-jiwa hidup dan jiwa-jiwa mati

Merindu-Mu dalam lembar penghambaan

Berharap diterima di tempat yang hanya milik-Mu.

Candu Rindu Kepada-Mu

Oleh: Siti Nur Kholifah

Hati bergetar mendengar seruan keagungan-Mu

Kaki bersorak melangkah menuju hadapan-Mu

Menjamah air suci untuk membersihkan diri

Menuju ke persimpuhan nan suci

Seraya melantunkan bacaan-bacaan yang menganggungkan-Mu

Syukur tak hentinya menjalar sanubari

Hati bergejolak rasa rindu

Rasa rindu yang tak terbendung ingin segera menghadap-Mu

Rasa rindu seorang hamba yang haus akan rahmat-Mu

Apakah ini candu rindu kepada-Mu

Perasaan takut menyelimuti hati ini

Manakala tiada bertemu dengan-Mu

Seakan takut akan kehilangan-Mu

Hingga tak henti-hentinya ku bersimpuh di hadapan-Mu

Ya Robbi… Ya Rohman…

Jangan engkau hapuskan candu rindu ini

Candu rindu akan diri-Mu

Yang selalu menyelimuti hatiku