Puisi Hari Ibu Yang Menyentuh Hati dan Penuh Cinta

Puisi Hari Ibu Yang Menyentuh Hati dan Penuh Cinta

Banyak langkah bisa kita lakukan untuk memperlihatkan rasa sayang dan cinta ke ibu di Hari Ibu. Saat kita memiliki pendapatan berlebihan, kita bisa memberinya beragam hadiah yang pas dan bisa dipakai oleh ibu. Seorang ibu adalah sosok wanita paling berjasa untuk semua manusia di dunia. Kehidupan tiap orang, bermula dari kandungan seorang ibu yang menjaga dan memiliki kandungan anaknya sepanjang 9 bulan sampai pada akhirnya tercipta ke dunia.

Bukan hanya memakai hadiah, rasa kasih-sayang bisa kita perlihatkan lewat puisi ibu yang cantik dan penuh arti. Selain memiliki kata-kata yang cantik, puisi bisa menyimbolkan rasa sukur dan doa agar ibu selalu dinaungi kebaikan. Karena itu, berikut kelompok puisi untuk ibu yang bisa membuat bunda tersenyum saat kamu bacakan buatnya.

Beberapa Puisi Untuk Ibu Tersayang

Berikut kelompok puisi tentang Ibu yang punyai arti dalam. Berikan cinta dan kasih-sayang pada ibu di Hari Ibu 22 Desember dengan ikhlas!

1. Bundaku Sayang – Nadilla Syahkina

Kamu ada selalu bagiku
Temaniku dalam sukai dan duka
Temani beberapa hari ceriaku,

Bunda,
Kamu selalu menuntunku
Mengajarkanku untuk bermoral mulia
Dalam keseharianku

Bunda,
Kamu seperti malaikat buatku
Kamu teman dekat buatku
Ketulusan yang ada pada diri kamu
Membuat saya senang pada diri kamu

Bunda,
Saya selalu mengasihimu
Jasamu tidak akan bisa terbalas olehku
Namun saya akan berusaha menjadi anak kebanggaanmu

Tunjukan kasih sayangmu pada ibu dengan memberi dukungan bagi para ibu didunia dengan mengunjung situs puskesmassindangratu.net

2. Saat Saya Tutup Mata – Mosdalifah

Saat ku tutup mata bunda
Saya tidak ingin mata itu melihat ku dengan penuh air
Saat ku tutup mata bunda
Saya tidak ingin hati itu seolah tergesek
Saat ku tutup mata bunda
Saya ingin bibir itu tersenyum
Saya tidak mau kamu cedera

Bunda,
Mungkin ini ialah lihatan yang buatmu
Tetapi saya tidak ingin melihat dengan seolah tidak mampu melepaskanku

Bunda,
Saya cuma ingin kamu merelakanku
Dan mengantar saya pulang ke rumahku dengan senyuman
Saat ku tutup mata bunda
Saya ingin kau tahu
Jika saya mengasihimu
Jika saya menyukaimu
Saya berbahagia bisa menjadi anakmu

3. Ibuku Pahlawanku – Anonim

Ibu,
Kamu melahirkanku
Dengan kasih-sayang

Ibu,
Kau ada selalu disampingku
Dimana saja saya ada

Ibu,
Kau janji akan temaniku

Ibu,
Kau sudah melahirkanku dengan simpan nyawa

Terima kasih,
Ibu

4. Kemuliaan Seorang Ibu – Anonim

Termenung sesaat dalam renungan
Saat bayang mukamu tiba menegur
Waktu juga berputar-putar kebelakang
Buka memory masa lalu kecilku

Tetes keringat dan air mata
Berusaha menantang maut
Untuk kedatangan si buah kesayangan
Dengar tangisan pertama kaliku
Jadi kebahagiaan tidak ternilai buatmu

Saat ku mulai belajar jalan
Kau dengan setia jaga ku
Ku mulai belajar berbicara
Kamu dengan sabar memperkenalkanku pada kata-kata

Sampai ku dewasa, kasih-sayang itu masih sama
Tidak pernah sirna dan tergerus oleh waktu

Bekerja tanpa mengenali kata capek
Tidur tanpa mengenali kata pulas
Terbangun dalam gelapnya langit subuh
Untuk cari sesuap nasi untuk ku

Tetapi, balasan apa yang ku berikan
Cuma guratan cedera dan air mata
Walaupun demikian,
Kasih-sayang itu tidak menyusut sedikitpun

Selalu kau sebutkan namaku dalam doamu
Air mata ini jatuh berlinang dengan derasnya
Ingat begitu mulianya kamu wahai ibu

Peribahasa sebelumnya pernah berbicara
“Surga di bawah telapak kaki ibu”
Ijinkanlah daku mencium surga itu,
Ibu

5. Luar biasa dan Kuatnya Ibuku – Anonim

Dari segumpal darah saya dalam rahimmu
Sampai saya menjadi makhluk prima ciptaan-Nya
Makhluk yang nanti menjadi titipan untukmu
Sampai saya lahir ke dunia ini

Kau menjaga, rawat, dan jagalah saya
Kau ajari saya berbicara kata
Kau ajari saya melakukan tindakan sundul
Kau ajari aku bagus dan jelek

Jalani semuanya,
Kau tidak mengenal kata dan rasa capek juga pilu
Kau jalaninya dengan berbahagia bersama juga tidak terhitung
Walaupun terkadang kecewa akan kelakuan dan rajukku

Kau masih tetap jalaninya dengan segenap hati
Meluapkan semua kasih-sayang
Lakukan beragam langkah untuk berbahagia anakmu
Tidak perduli apa omongan orang banyak

Kau pahlawan pribadiku
Yang menghias kehidupan kecil dan dewasaku
Senyuman manis selalu memancar darimu
Yang selalu memperkuat batinku

Cahaya cintamu kan ku ingat selalu
Cintamu itu kan terus bersinar di hatiku
Dengan apa pun
Ku kan berusaha membalasnya cinta, kasih, dan sayangmu

Saya sadar dan tahu
Tidak ada muara kasih sedalam ibu
Doa dan belaianmu tanpa terputus kan selalu
Menjadi untaian ibu untuk anakmu

Sekarang baktiku seolah tidak ada prima
Dedikasiku kepadamu kurang rasanya
Aktivitasku lupakan pekerjaanku sebagai anakmu
Cuma doa ku panjatkan
Cuma terima kasih ku kepadamu berikan

6. Ibu Matahariku – Anonim

Ibu,
Tanpa mu saya tidak bisa lahir
Tanpa mu saya tidak bisa melihat dunia ini
Dan tanpa mu saya tidak bisa sebesar dan sekeras ini

Ibu,
Kau malaikatku
Kau pahlawanku
Dan kau matahariku

Ibu,
Saya tidak paham harus berbicara apa
Terima kasih, itu tidaklah cukup
Menyenangkan mu, itu belumlah cukup
Saya sayang sekali kepadamu,
Ibu

Nah, itulah kelompok puisi untuk ibu yang pas buat kamu bacakan ke ibu tercinta, Toppers! Selain dengan mengatakannya, rasa kasih-sayang untuk ibu bisa diteruskan lewat puisi seperti pada atas.

7 Puisi Cinta yang Romantis dan Menyentuh Hati, Penuh Makna

7 Puisi Cinta

7 Puisi Cinta – “Jatuh cinta, berjuta rasanya” begitu kata banyak orang. Ada banyak ungkapan yang digunakan untuk mengekspresikan perasaan kala jatuh cinta dengan seseorang. Adaa yang bilang seperti ada kupu-kupu dalam perut yang membuatnya merasa lucu dan aneh.

Adaa yang bilang jika detak jantung menjadi nggak karuan ketika melihat orang yang disukai. Ada yang bilang jatuh cinta membuat semua yang terlihat saat itu menjadi begitu indah. Apa yang kamu rasakan saat sedang jatuh cinta, Bela?

Ingin sekali rasanya dapat menggambarkan perasaan jatuh cintamu pada orang yang kamu sukai agar ia tahu kalau dirinya dapat membuatmu merasakan berbagai macam emosi.

Tapi bagaimana? Salah satu caranya, dengan puisi cinta yang romantis. Ini inspirasi puisi jatuh cinta yang dapat kamu berikan pada orang yang https://www.inffoundation.org/ kamu suka.

1. Aku Ada -Dewi Lestari

Memanggil namamu ke ujung dunia

Tiada yang lebih pilu

Tiada yang menjawabku selain hatiku

Dan ombak berderu

Di pantai ini kau slalu sendiri

Tak ada jejakku di sisimu

Namun saat ku tiba

Suaraku memanggilmu akulah lautan

Ke mana kau s’lalu pulang

Jingga di bahuku

Malam di depanku

Dan bulan siaga sinari langkahku

Ku terus berjalan

Ku terus melangkah

Kuingin kutahu engkau ada

Memandangimu saat senja

Berjalan di batas dua dunia

Tiada yang lebih indah

Tiada yang lebih rindu

Selain hatiku

Andai engkau tahu

Di pantai itu kau tampak sendiri

Tak ada jejakku di sisimu

Namun saat kau rasa

Pasir yang kau pijak pergi akulah lautan

Memeluk pantaimu erat

Jingga di bahumu

Malam di depanmu

Dan bulan siaga sinari langkahmu

Teruslah berjalan

Teruslah melangkah

Ku tahu kau tahu aku ada

2. Inikah Jatuh Cinta -Anonim

Pancaran indah dari manik matamu

Setiap kedipan dan lirikan itu membutakan mata hati ini

Bagai kilatan petir yang membelah bumi

Aku terpanjat

Sesaat dunia seakan berhenti berotasi pada porosnya

Sangking terkersima pesona indahmu

Aku terjatuh dalam lubang cinta bak palung laut terdalam

Takjub akan kelembutan dan keanggunanmu

Mata ku memandangmu seakan makhluk sempurna

Sesaat setelah itu terjadi

Aku pun bertanya-tanya

Inikah jatuh cinta

Pada kamu yang belum aku ketahui namanya

Cinta pandangan pertama atau detik selanjutnya

Aku tak mengerti

Lidahku seakan kelu otakku seakan buntu

Bolehkah mengenalmu

Rasa ingin merengku dan mengisi hatimu

3. Tentang Cinta -Anonim

Sepanjang hari selalu bayangmu terlintas dalam pikiranku

Entah mengapa kamu seakan menjelma seperti hantu

Kini aku ingin menuliskan sepenggal puisi

Tentang cinta kepadamu beserta rindu

Aku malu

Bahkan sejuta syair indah tak mampu menggambarkan rasa ini terhadap dirimu

Jemari ku seakan berhenti menulis

Ketika menemukan kata ‘CINTA’

Lalu ku sambung kembali kata-kata indahnya

Tentang cinta yang aku miliki

Ingin ungkapkan ‘AKU MENYAYANGIMU’

Cukup dengan bisikan perlahan

Aku pun tahu tidak sanggup menahan cinta ini

Terkenang saat kau balas dengan nada manja

Sambil tertunduk malu-malu kau berkata ‘AKU JUGA MENYAYANGIMU’

Setelah saat itu aku sadar

Serta bersyukur kepada Sang Pencipta alam semesta

Mulai hari itu aku memberi waktu untuk hati

Agar belajar memaknai bahasa hatimu

4. Ketika Ada Yang Bertanya Tentang Cinta -Aan Mansyur

Ketika aku bertanya kepadamu tentang cinta

Kau melihat langit membentang lapang

Menyerahkan diri untuk dinikmati, tapi menolak untuk dimiliki

Ketika kau bertanya kepadaku tentang cinta,

Aku melihat nasib manusia

Terkutuk hidup di bumi

Bersama jangkauan lengan mereka yang pendek

Dan kemauan mereka yang panjang

Ketika aku bertanya kepadamu tentang cinta,

Kau bayangkan aku seekor burung kecil yang murung

Bersusah payah terbang mencari tempat sembunyi

Dari mata peluru para pemburu

Ketika kau bertanya kepadaku tentang cinta

Aku bayangkan kau satu-satunya pohon yang tersisa

Kau kesepian dan mematahkan cabang-cabang sendiri

Ketika ada yang bertanya tentang cinta,

Apakah sungguh yang dibutuhkan adalah kemewahan kata-kata

atau cukup ketidaksempurnaan kita?

5. Sebatas Angan -NRML

Teruntuk kamu yang ku kagumi

Entah bagaimana rasa ini harus terungkap

Semua hanya berkecamuk dalam hati

Tanpa mau keluar dalam gelap

Aku mampu berkata namun hanya dalam sunyi

Sebenarnya aku tak mau berharap

Terlalu sakit jika hanya aku yang menginginkanmu

Saat ku tahu benar kau takkan pernah sadari

Teruntuk kamu yang menjadi doaku di malam hari

Entah bagaimana aku harus bertindak

Bak hujan yang datang dengan kilat

Tiba tiba mengingat harap padamu membuatku sesak

Aku mampu menyembunyikan rasa

Namun tak untuk selamanya

Kelak, jika Tuhan berkehendak

Kau akan tahu alasanku masih tetap berpijak

6. Pujaan Hati -Abdul Zaelani

Indah wajahmu menghiasi hari

Senyum manismu meluluhkan hati

Hari demi hari terasa sepi

Bila tawamu tak mengiringi

Tetaplah menjadi penenang hati

Karena bagiku kau begitu berarti

Ku mohon…

Jangan pernah berniat tuk pergi

Ataupun rasa untuk membenci

Karena ku ingin kau tetap di sini

Menemani…

Menjaga hati yang telah kau kunci

7. Barangkali Telah Kuseka Namamu -Goenawan Mohamad

Barangkali telah kuseka namamu

dengan sol sepatu

Seperti dalam perang yang lalu

kauseka namaku

Barangkali kau telah menyeka bukan namaku

Barangkali aku telah menyeka bukan namamu

Barangkali kita malah tak pernah di sini

Hanya hutan, jauh di selatan, hujan pagi

Itulah 7 Puisi Cinta yang bagus berikut ini

Kumpulan Puisi Chairil Anwar Yang Menginspirasi

Kumpulan Puisi Chairil Anwar

Kumpulan Puisi Chairil Anwar – Chairil Anwar merupakan salah satu penyiar terkemuka di Indonesia. Semasa hidupnya, Chairil Anwar tercatat telah melahirkan 96 karya sastra, di mana 70 di antara nya adalah puisi.

Puisinya sendiri memiliki banyak tema, mulai dari percintaan , individualisme, eksistensialisme, hingga kematian. Tidak hanya itu, setiap puisi nya juga di susun dengan kata kata mendalam. Bila tertarik dengan puitisi serta memiliki makna yang mendalam. Bila tertarik dengan puisi-puisinya, simak kumpulan puisi puisi karya Chairil Anwar berikut ini.

Puisi Chairil Anwar

1. Cintaku Jauh Di Pulau

Cintaku jauh di pulau,

Gadis manis, sekarang iseng sendiri

Perahu melancar, bukan memancar,

Di leher ku kalungkan ole ole buat si pacar.

Angin membantu, laut terang, tapi terasa

Aku tidak akan sampai padanya.

Di air yang tenang, di angin mendayu,

Di perasaan penghabisan segala maju

 

Ajal bertakhta, sambil berkata :

“Tujukan perahu ke pangkuan ku saja,”

Amboi! Jalan sudah bertahun ku tempuh!

Perahu yang bersama kan merapuh!

 

Mengapa ajal memanggil dulu

Sebelum sempat berpeluk dengan cinta ku?!

Manis ku jauh di pulau,

Kalau kuamati, dia mati iseng sendiri

 

2. Sajak Putih

Bersandar pada tari warna pelangi

Kau depan ku bertudung sutra senja

Di hitam matamu kembang mawar dan melati

Harum rambut mu mengalun bergelut senda

 

Sepi menyanyi

Malam dalam mendoa tiba

Meriak muka air kolam jiwa

Kumpulan Puisi Chairil Anwar

Baca Juga : https://www.memefloristbali.com/10-puisi-populer-karya-penyair-legendaris-indonesia/

Dan dalam dadaku memerdu jiwa

Dan dalam dadaku memerdu lagu

Menarik menari seluruh aku

 

Hidup dari hidup ku, pintu terbuka

Selama matamu bagiku meneduh

Selama kau darah mengalir dari luka

Antara kita mati datang tidak membelah

 

3. Rumah Ku

Rumah ku dari unggun timbun sajak

Kaca jernih dari luar segala nampak

Ku lari dari gedong lebar halaman

Aku tersesat tak dapat jalan

 

 

Kemah ku dirikan ketika sanja kala

Di pagi terbang entah kemana

 

Rumah ku dari unggun timbun sajak

Di sini aku berbini dan beranak

 

Rasanya lama lagi

Tapi datang nya datang

Aku tidak lagi meraih petang

 

Biar ber leleran kata manis madu

Jika menagih yang satu

 

4. Sebuah Kamar

Sebuah jendela menyerahkan kamar ini pada dunia.

Bulan yang menyinar ke dalam

mau lebih banyak tahu.

“Sudah lima anak bernyawa di sini,

Aku salah satu!”

 

Ibuku tertidur dalam tersendu,

Keramaian penjara sepi selalu ,

Bapaku sendiri terbaring jemu

Matanya menatap orang tersalib di batu!

 

Sekeliling dunia bunuh diri!

Aku minta adik lagi pada

Ibu dan Bapak ku, karena mereka berada

di luar ruangan : kamar begin,

3 x 4 m , terlalu sempit buat meniup nyawa!

10 Puisi Populer Karya Penyair Legendaris Indonesia

10 Puisi Populer – Tanggal 28 april di peringati sebagai Hari Puisi Nasional Setiap tahunnya di Indonesia. Hari Puisi Nasional ini di peringati sebagai bentuk penghargaan kepada Chairil Anwar, salah satu penyiar tanah air yang memiliki peran penting dalam perkembangan sastra Indonesia.

Memeriahkan peringatan Hari Puisi Nasional, berikut ini 10 puisi populer karya para penyair legendaris Indonesia

1. Aku – Chairil Anwar

Kalau sampai waktuku
‘Ku mau tak seorang ‘kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih perih
Dan akan lebih tidak peduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi

2. Hujan Bulan Juni – Sapardi Djoko Darmono

Tak ada yang lebih tabah
Dari hujan bulan Juni
Dirahasiakannya rintik rindunya
Kepada pohon berbunga itu
Tak ada yang lebih bijak
Dari hujan bulan Juni
Dihapusnya jejak-jejak kakinya
Yang ragu-ragu di jalan itu
Tak ada yang lebih arif
Dari hujan bulan Juni
Dibiarkannya yang tak terucapkan
Diserap akar pohon bunga itu

3. Sajak Widuri Untuk Joki Tobing – W.S Rendra

Debu mengepul mengolah wajah tukang-tukang parkir.
Kemarahan mengendon di dalam kalbu purba.
Orang-orang miskin menentang kemelaratan.
Wahai, Joki Tobing, kuseru kamu,
kerna wajahmu muncul dalam mimpiku.
Wahai, Joki Tobing, kuseru kamu
karena terlibat aku di dalam napasmu.
Dari bis kota ke bis kota
kamu memburuku.
Kita duduk bersandingan,
menyaksikan hidup yang kumal.
Dan perlahan tersirap darah kita,
melihat sekuntum bunga telah mekar,
dari puingan masa yang putus asa.

4. Dalam Kemah – Goenawan Mohamad

Sudah sejak awal kita berterus terang dengan sebuah teori: cinta adalah potongan- potongan pendek interupsi-lima menit, tujuh menit, empat…. Dan aku akan menatapmu dalam tidur.

Apakah yang bisa bikin kau lelap setelah percakapan? Mungkin sebenarnya kita terlena oleh suara hujan di terpal kemah. Di ruang yang melindungi kita untuk sementara ini aku, optimis, selalu menyangka grimis sebenarnya ingin menghibur, hanya nyala tak ada lagi: kini petromaks seakan-akan terbenam. Jam jadi terasa kecil. Dan ketika hujan berhenti, malam memanjang karena pohon-pohon berbunyi.

Kemudian kau mimpi. Kulihat seorang lelaki keluar dari dingin dan asap nafasmu: kulihat sosok tubuhku, berjalan ke arah hutan. Aku tak bisa memanggilnya.

Aku dekap kamu.

Setelah itu bau kecut rumput, harum marijuana, pelan-pelan meninggalkan kita.

5. Herman – Sutardji Calzoum bachri

herman tak bisa pijak di bumi tak bisa malam di bulan
tak bisa hangat di matari tak bisa teduh di tubuh
gak bisa biru di lazuardi tak bisa tunggu di tanah
tak bisa sayap di angin tak bisa diam di awan
ga bisa sampai di kata tak bisa diam di diam tak bisa paut di mulut
tak bisa pegang di tangan takbisatakbisatakbisatakbisatakbisatakbisa

di mana herman? kau tahu?
tolong herman tolong tolong tolong tolong tolong tolong tolong

10 Puisi Populer

 

Baca Juga :  https://www.memefloristbali.com/kumpulan-puisi-chairil-anwar-yang-menginspirasi/

6. Ibu – Chairil Anwar

Pernah aku ditegur
Katanya untuk kebaikan
Pernah aku dimarah
Katanya membaiki kelemahan
Pernah aku diminta membantu
Katanya supaya aku pandai

Ibu…
Pernah aku merajuk
Katanya aku manja
Pernah aku melawan
Katanya aku degil
Pernah aku menangis
Katanya aku lemah

Ibu…
Setiap kali aku tersilap
Dia hukum aku dengan nasihat
Setiap kali aku kecewa
Dia bangun di malam sepi lalu bermunajat
Setiap kali aku dalam kesakitan
Dia ubati dengan penawar dan semangat
dan bila aku mencapai kejayaan
Dia kata bersyukurlah pada Tuhan
Namun…
Tidak pernah aku lihat air mata dukamu
Mengalir di pipimu
Begitu kuatnya dirimu…

Ibu…
Aku sayang padamu…
Tuhanku….
Aku bermohon pada-Mu
Sejahterahkanlah dia
Selamanya…

7. Hatiku Selembar Daun – Sapardi Djoko Darmono

Hatiku selembar daun
Melayang jatuh di rumput
Nanti dulu
Biarkan aku sejenak terbaring di sini
Ada yang masih ingin kupandang
Yang selama ini senantiasa luput
Sesaat adalah abadi
Sebelum kausapu tamanmu setiap pagi

8. Sajak Matahari – W.S. Rendra

Matahari bangkit dari sanubariku
Menyentuh permukaan samodra raya
Matahari keluar dari mulutku
Menjadi pelangi di cakrawala
Wajahmu keluar dari jidatku
Wahai kamu, wanita miskin!
kakimu terbenam di dalam lumpur
Kamu harapkan beras seperempat gantang
Dan di tengah sawah tuan tanah menanammu!
Satu juta lelaki gundul
keluar dari hutan belantara
tubuh mereka terbalut lumpur
dan kepala mereka berkilatan
memantulkan cahaya matahari
Mata mereka menyala
Tubuh mereka menjadi bara
Dan mereka membakar dunia
Matahari adalah cakra jingga
Yang dilepas tangan Sang Krishna
Ia menjadi rahmat dan kutukanmu
Ya, umat manusia!

9. Dia dan Aku – Sitor Situmorang

Akankah kita bercinta dalam kealpaan semesta?
Bukankah udara penuh hampa ingin harga? –
Mari, Dik, dekatkan hatimu pada api ini
Tapi jangan sampai terbakar sekali

Akankah kita utamakan percakapan begini?
Bukankah bumi penuh suara inginkan isi? –
Mari, Dik, dekatkan bibirmu pada bisikan hati
Tapi jangan sampai megap napas bernyanyi

Bukankah dada hamparkan warna
Di pelaminan musim silih berganti
Padamu jua kelupaan dan janji

Akan kepermainan rahasia
Permainan cumbu-dendam silih berganti
Kemasygulan tangkap dan lari

10. Lukisan Berwarna – Joko Pinurbo

untuk Andreas dan Dorothea

Hujan beratus warna
tumpah di hamparan kanvas senja.

Pohon-pohon bersorak gembira
sebab dari ranting-rantingnya yang sakit
kuncup jua daun-daun beratus warna.

Burung-burung bernyanyi riang,
terbang riuh dari dahan ke dahan
dengan sayap beratus warna.

Dua malaikat kecil menganyam cahaya,
membentangkan bianglala
di bawah langit beratus warna.

Airmata beratus warna kautumpahkan
ke celah-celah sunyi
yang belum sempat tersentuh warna.

Itu tadi 10 Puisi Populer yang ditulis penyair Indonesia