15++ Puisi Tentang Hewan & Binatang Kesayangan

15++ Puisi Tentang Hewan & Binatang Kesayangan

15++ Puisi Tentang Hewan & Binatang Kesayangan

Puisi Tentang Hewan – Memelihara binatang adalah suatu hal menyenangkan. Ekspresi kasih sayang manusia terhadap peliharaan dapat diwujudkan dalam bentuk puisi hewan.

Masing-masing hewan memiliki karakter tersendiri, seperti kelinci dan kucing yang menggemaskan, serta kupu-kupu dan burung yang mempunyai warna-warna indah.

Pesona berbagai binatang tidak jarang menjadi inspirasi bagi anak-anak sekolah untuk lebih mengenal hewan-hewan peliharaaan hingga statusnya yang langka. Kumpulan sajak indah berupa syair berikut adalah contoh puisi tentang binatang yang hidup di alam dan lingkungan sekitar.

Kupu-kupu Indah

Wahai kupu-kupu
Alangkah indah dirimu
Sayapmu berwarna-warni
Kau kepakkan tanpa henti

Wahai Kupu-kupu
Alangkah senang dirimu
Bisa terbang kesana-kemari
Hinggap dari satu bunga ke bunga yang lain

Saat kudekati dirimu
Dengan malu-malu
Terbang meninggalkan
Kuncup bunga
Terbang lagi dan lagi

Seekor Kucing di Rumahku

Ada seekor kucing
Berwarna putih
Kucing itu datang ke rumahku
Beberapa hari yang lalu

Ketika aku sedang makan siang
Kucing itu tiba-tiba mendekatiku
Kucing itu sangat suka
Menggosok-gosokkan badannya di kakiku

Setiap selesai makan
Kusisakan lauk paukku
Untuk memberi makan kucing putih itu

Hari sudah malam
Kucing itu belum juga datang
Kemana gerangan kucing putih itu?

Gajah di Taman Safari

Suatu hari aku diajak ayah
Bertamasya ke Taman Safari di Prigen Jawa Timur

Di Taman Safari ada banyak hewan
Mulai dari hewan herbivora hingga hewan karnivora

Dari dalam mobil yang aku tumpangi
Aku senang ketika melihat seekor gajah
Tubuhnya sangat besar
Belalainya panjang
Gading yang juga besar

Sebelumnya, aku hanya melihat gajah
Dari televisi dan buku saja
Tak kusangka hewan tersebut benar-benar
Berukuran raksasa

Burung Kecilku

Burungku, janganlah pernah mati
Aku ingin kau sehat selalu
Wahai burung kecilku
Aku akan menjaga dan merawatmu

Burung kecilku
Aku akan rindu padamu
Janganlah menangis
Tetaplah terbang tinggi

Burung kecilku
Aku selalu menyayangimu

Rayap

Rayap-rayap menetap
Tinggal disudut-sudut gelap
Kerajaan kecil yang lembab
Ruang yang jarang tersingkap

Rayap-rayap tak punya mata
Mereka tak suka cahaya
Capitnya tajam menggerus kayu
Bahkan mampu melubangi tembokmu

Makhluk dengan kemampuan sosial tinggi
Tak pernah bisa sendiri-sendiri
Hidup bagi mereka adalah koloni
Dan terpisah berarti mati

Siapakah Aku?

Siapakah aku?
Telingaku lebar bak nampan kue
Siapakah aku?
Tubuhku besar bak gedung bertingkat dua
Siapakah aku?
Hidungku panjang bak selang pemadam
Siapakah aku?
Mataku kecil bak dua kumbang hitam

Lantas, siapakah aku?

Pelanduk Emas

Alkisah di hutan jenggala
Hidup ragam rupa satwa
Namun hanya satu yang istimewa
Pelanduk emas sang raja rimba

Elok paras rupa sang raja
Tanduk cabang merekah mendua
Dua dua nya tampak berbahaya
Menghalau musuh sang raja rimba

Namun sayang seribu sayang
Banyak pemburu bermata nyalang
Mengincar kulit sang pelanduk sayang
Tak ayal nyawa sang raja melayang

Itu kisah pelanduk emas
Semoga bias membuat anda cemas
Cemas akan pemubru beringas
Merusak alam dengan cara yang ganas

Kelinciku

Kelinciku
Kau lucu sekali
Melompat kian kemari
Sungguh menarik hari

Kelinciku
Jangan nakal kamu
Membuat aku merasa malu
Karena ku tak bisa mengejarmu

Kelinciku
Bersih dan lembut bulumu
Aku senang memandangmu
Akan kurawat kau selalu

Kung Kong

Kung Kong kung kong
Kutatap langit, kunanti hujan
Kung kong kung kong
Bernyanyi terus, kembang kempis leherku
Kung kong kung kong
Langit menghitam, petir menyambar
Kung kong kung kong
Air menetes, kolam beriak
Kung kong kung kong
Hati gembira, aku melompat

Burung Parkit

Burung oh burung
Kau berjenis parkit
Kau berwarna kuning
Dan kau suka terbang

Burung oh burung
Kau menemaniku sejak aku lahir
Walau kau lebih tua dariku
Aku menyayangimu

Namu sayangn, takdir berkata lain
Kau mati sekitar satu bulan yang lalu
Mungkin karena tak punya teman atau sudah tua
Walau kau di alam sana, aku tetap menjadi temanmu

Namaku Pitapita

Aku suka beryanyi, riang hati
Menyambut tuanku beri makanan bergizi
Aku suka bernyanyi, bahagiakan diri
Meski dikurung dalam sangkar ini
Pitapita nama yang menggemaskan
Pemberian tuanku yang baik

Tuanku, tuan putri cantik
Beri aku udara di luar sangkar ini
Tuanku, tuan putri bagai bidadari
Kasihani diri ini yang sedang bosan
Kasihani diri ini yang rindu angin segar
Kasihani diri ini yang ingin terbang

Pitapita nama yang cantik
Aku harap suatu saat aku bisa terbang
Bertemu teman-temanku yang bebas
Mencari indukku yang entah dimana

Pitapita nama yang cantik
Aku harap burung-burung lain tahu
Jika aku memiliki nama yang cantik
Tak hanya dipajang dan berkicau tanpa larik

Kus Si Tikus

Adik kecil melompat ketakutan
Sesuatu dari balik tirai berjalan sendirian
Mengendap dan terus mengendap
Sesekali berjalan cepat dan belari kecil

Adik kecil memanggilku dengan kencang
Ada apa gerangan adikku yang manis?
Apa yang mengganggumu?
Tenang-tenang, jangan takut

Grusak grusuk Si Kus berjalan
Menabrak apapun yang ada di depannya
Si Kus berhenti sesaat dan kembali berlari
Ekornya pendek sulit untuk ditangkap

Kus si Tikus yang nakal
Ia sering gigiti sepatu adik
Ia sering membuat adik takut
Suatu saat aku akan berhasil tangkap Si Kus

Gonggongmu

Anjing menggonggong, Budi lari terbirit
Banyak yang takut pada gonggongmu
Padahal tak semua yang menggonggong jahat
Padahal tak semua yang mengonggong menggigit

Gonggongmu takuti Budi yang penakut
Budi memang begitu anaknya
Tidak suka hewan peliharaan apapun
Bahkan kelinci yang makan kangkung

Kadang aku kasihan melihatmu sendirian
Menggonggong di tengah dinginnya malam
Memecah keheningan dengan raung kesepian
Membangunkanku yang turut jadi ketakutan

Mungkin ada yang nantinya peduli merawatmu
Menjagamu, memberi makan, dan ajak main
Aku harap mereka segera menemukanmu
Aku harap mereka datang sebelum terlambat

Tetaplah bertahan meski itu tidak mudah
Tetaplah menggonggong, tetaplah tenang
Semoga kamu baik-baik saja
Meski sendirian dalam kesepian

Ikan Kesayangan

Ikan hias ku,
Kecantikan bentukmu menyentuh kalbu,
Keindahan warnamu warnai hari yang kelabu,
Kelincahanmu tumbuhkan semangat baru.

Ikan hias ku,
Keelokan yang mempesona,
Terpancar dari tubuhmu yang jelita,
Menghiasai seisi ruang rumah,
Hadirkan ceria dan gembira.

Rumahmu kubuatkan Aquarium,
Disanalah tempatmu tersenyum,
Kurawat dan kujaga sepenuh hati,
Ningga nanti.

Tetaplah memberi kebahagiaan,
Selalu terbarukan keceriaan,
Kaulah, ikan hias ku,
Ikan kesayanganku.

Kuncir Dua

Lucu sekali kuncir dua
Kunci dua kuncir kelinci
Loncat lompat hap hap
Memegang wortel senyum senang

Kelinciku manis, kelinciku gemas
Tak suka makan banyak banyak
Gemar meloncat melompat
Gemar tersenyum tanda bahagia

Kelinciku, si lucu kuncir dua
Sehatlah selalu, gembira selalu
Jangan lupa minum setelah makan
Tidur yang cukup dan tidak nakal

Setelah membaca syair puisi tentang bermacam hewan peliharaan, langka dan liar diatas, diharapkan kita lebih peduli dan dapat belajar mengenal kekayaan alam serta berusaha untuk terus melestarikannya. Selain itu, bacalah juga puisi tentang alam agar kita semakin mencintai lingkungan sekitar https://www.memefloristbali.com/.