Kumpulan puisi dari penyair terkenal di Indonesia ini bisa untuk perayaan Hari Puisi Sedunia 2023. Ada beberapa puisi miliki Chairil Anwar, Taufiq Ismail, Sapardi Djoko Darmono, dan penyair lainnya.
Puisi-puisi tersebut bisa menjadi referensi untuk memperingati Hari Puisi Sedunia 2023.
Salah satu cara memperingati Hari Puisi Sedunia slot gacor gampang menang 2023 bisa dengan menulis puisi atau membagikan puisi milik penyair ternama di Indonesia.
Berikut 5 kumpulan puisi dari penyair ternama di Indonesia.
Kumpulan puisi untuk Hari Perayaan Puisi Sedunia 2023
1. Doa – Chairil Anwar
Kepada pemeluk teguh
Tuhanku
Dalam termangu
Aku masih menyebut namamu
Biar susah sungguh
mengingat Kau penuh seluruh
cayaMu panas suci
tinggal kerdip lilin di kelam sunyi
Tuhanku
aku hilang bentuk
remuk
Tuhanku
aku mengembara di negeri asing
Tuhanku
di pintuMu aku mengetuk
aku tidak bisa berpaling
2. Hujan Bulan Juni – Sapardi Djoko Damono
Hujan Bulan Juni
tak ada yang lebih tabah
dari hujan bulan Juni
dirahasiakannya rintik rindunya
kepada pohon berbunga itu
tak ada yang lebih bijak
dari hujan bulan Juni
dihapusnya jejak-jejak kakinya
yang ragu-ragu di jalan itu
tak ada yang lebih arif
dari hujan bulan Juni
dibiarkannya yang tak terucapkan
diserap akar pohon bunga itu
Baca Juga : 5 Puisi Bijak yang Menyentuh Hati, Jadi Ungkapan yang Melankolis
3. Biru Bukit, Bukit Kelu – Taufiq Ismail
Biru Bukit, Bukit Kelu
Adalah hujan dalam kabut yang ungu
Turun sepanjang gunung dan bukit biru
Ketika kota cahaya dan dimana bertemu
Awan putih yang menghinggapi cemaraku.
Adalah kemarau dalam sengangar berdebu
Turun sepanjang gunung dan bukit kelu
Ketika kota tak bicara dan terpaku
Gunung api dan hama di ladang-ladangku.
Lereng-lereng senja
Pernah menyinar merah kesumba
Padang ilalang dan bukit membatu
Tanah airku.
4. Sajak Matahari – W.S. Rendra
Sajak Matahari
Matahari bangkit dari sanubariku.
Menyentuh permukaan samodra raya.
Matahari keluar dari mulutku,
menjadi pelangi di cakrawala.
Wajahmu keluar dari jidatku,
wahai kamu, wanita miskin !
kakimu terbenam di dalam lumpur.
Kamu harapkan beras seperempat gantang,
dan di tengah sawah tuan tanah menanammu !
Satu juta lelaki gundul
keluar dari hutan belantara,
tubuh mereka terbalut lumpur
dan kepala mereka berkilatan
memantulkan cahaya matahari.
Mata mereka menyala
tubuh mereka menjadi bara
dan mereka membakar dunia.
Matahari adalah cakra jingga
yang dilepas tangan Sang Krishna.
Ia menjadi rahmat dan kutukanmu,
ya, umat manusia !
5. Aku ingin – Sapardi Djoko Damono
Aku Ingin
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada